Jumat, 25 Maret 2011

metabolisme LIPID

Jenis-jenis lipid:
a)  Asam Lemak
o        Asam lemak jenuh ( yang memiliki ikatan rangkap )
o        Asam lemak tak jenuh ( yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap )
b)  Gliserida
o        Gliserida netral
o        Fosfogliserida
c)  Lipid kompleks
o        Lipoprotein
o        Glikolipid
d)  Non Gliserida
o        Sfingolipid
o        Steroid
o        Malam
Proses metabolisme lipid dalam tubuh:
Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati / hepar. Dalam darah lemak berbentuk cholesterol, metabolismenya memerlukan uraian yang sangat panjang.
Metabolisme lipid meliputi:
o        oksidasi asam lemak
o        sintesis asam lemak
o        sintesis kolesterol dan
o        transportasi lipid.
 Yang perlu diketahui untuk menjaga kesehatan tubuh adalah kadar cholesterol dalam darah, total cholesterol agar diusahahakan tidak melebihi angka 200. Kadar HDL (disebut cholesterol baik) agar lebih dari 45 dan LDL (sering disebut cholesterol jahat) tidak melebihi 110. Kelebihan cholesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada jantung, sehingga pembuluh akan tersumbat, kemudian sel2 jantung bisa mati (iskemia) dan akhirnya penyakit jantung koroner yang bisa membawa kematian.
Oksidasi Beta Asam Lemak berlangsung di mitokondria, menghasilkan banyak ATP. Sebelum dioksidasi, di sitosol, asam lemak diaktifkan dulu menjadi asil-KoA yaitu asam lemak + KoA + ATP menjadi asil-KoA + AMP + PPi. Kemudian asil-KoA ditransport masuk ke matriks mitokondria dalam bentuk berikatan dengan karnitin (asil-karnitin). Di dalam matriks karnitin dilepaskan dan terbentuk asil-KoA lagi. Pada oksidasi, tiap kali 2 atom C dibebaskan dalam bentuk asetil-KoA, dimulai dari ujung karboksil dihasilkan NADH & FADH2. Oksidasi terjadi pada C- beta (atom C ke-3 dari ujung karboksil) sehingga disebut oksidasi beta. Dari proses oksidasi Beta Asam Lemak dihasilkan: asetil-KoA, FADH dan NADH. Selanjutnya asetil-KoA dioksidasi menjadi CO2 di TCA menghasilkan ATP serta NADH dan FADH2 yang lebih banyak.
Sintesis Asam Lemak, reaksi utama yang paling berperan adalah transasetilasi terdiri dari proses kondensasi, reduksi, dehidrasi, dan direduksi kembali. Regulasi sintesis asam lemak, diregulasi secara Allosterik yakni: distimulasi oleh sitrat, diinhibisi oleh palmitoil KoA, tingginya proses beta oksidasi atau esterifikasi membatasi jumlah TG. Sintesis asam lemak diinduksi oleh insulin dan direpresi glukagon.
Insulin dalam proses sintesis ini berfungsi:
1.  merangsang LPL dengan meningkatkan uptake asam lemak dari kilomikron dan VLDL
2.  merangsang glikolisis dengan meningkatkan sintesis gliserol fosfat
3.  meningkatkan proses esterifikasi
4.  menginduksi HSL fosfatase untuk menginaktifkan HSL
5.  penyimpanan TG (net effect).
Pada saat kelaparan atau beraktivitas, hormon glukagon dan epinefrin mengaktivasi adenilil siklase untuk meningkatkan cAMP, mengaktivasi protein kinase A, aktivasi HSL sehingga terjadi mobilisasi TG (net affect) dan asam lemak yang meningkat. Sintesis badan keton di lemak terjadi pada saat kelaparan dan aktivitas yang berat karena makin tingginya produksi asam lemak, aktivitas HSL yang tinggi. Tingginya asam lemak yang diproduksi di hati dijadikan energy KB dari oksidasi asam lemak 7 kcal/g.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar