Senin, 19 Desember 2011

Jendela Iman

Cinta yang menggugurkan dosa
“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut” (H.R. Tabrani)

Cinta yang memberikan cahaya
“Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukannya disisi Allah. Sahabat bertanya :
“Ya Rasulullah, tolong kami beritahu siapa mereka ? Rasulullah SAW. Menjawab : Mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat diantara mereka serta tidak ada hubungan harta benda yang ada pada mereka. Maka, demi Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut, dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita” (H.R. Abu Daud)

Yang berhak dicinta di atas cinta
Cinta, sebuah kata yang indah didengar, manis diucapkan, nikmat dirasakan. Cinta adalah karunia dan rohmat dari Allah ta’ala yang Dia berikan dan Dia bagikan kepada manusia.

Segala puji bagi Allah ta’ala yang telah menjadikan cinta sebagai jalan menuju apa yang dicintai-Nya, dan telah menjadikan ketaatan dan ketundukan kepada-Nya sebagai dalil atas kebenaran dan kejujuran cinta. Dia-lah yang telah menggerakkan jiwa dengan cinta menuju kesempunaan. Mahasuci Allah yang telah memalingkan hati kepada yang Dia kehendaki dan untuk apa yang Dia kehendaki dengan kekuasaan-Nya. Dia lah yang menjadikan cinta bercorak dan bercita warna, membagikan cinta kepada para hamba-Nya, memberikan pilihan kepada mereka apa dan siapa yang dicintainya; ada cinta yang mulia dan ada yang hina, ada yang cinta harta, wanita, tahta dan segala yang nista.

Namun ada sebuah cinta yang paling mulia, (yaitu) cinta kepada Sang Pencipta cinta, yang telah menciptakan alam semesta dengan cinta, dan untuk cinta, karena pada hakikatnya cinta yang tertinggi dan termulia dari hamba adalah menghamba kepada-Nya. Dan tiada yang berhak menerima cinta termulia ini melainkan Dzat yang seluruh alam semesta harus tunduk kepada-Nya. Karena tidaklah jin dan manusia diciptakan melainkan untuk menghamba kepada-Nya. Dan seluruh cinta harus tunduk di bawah cinta-Nya dan cinta karena-Nya.

Semakin bertambah cinta seorang mukmin kepada Allah ta’ala dan Rasul-Nya, semakin bertambah pula rasa manis imannya. Karena iman memiliki rasa manis dalam hati, kelezatan iman yang tidak diketahui melainkan oleh Allah ta’ala, itulah cinta di atas cinta.

Cinta Hakiki Cinta Yang Terbukti
Cinta butuh kepada bukti untuk bisa diakui kebenaran cintanya. Karena siapapun bisa saja mengaku cinta, namun tidak semua pengakuan cinta itu hakiki dan sejati, dan tidak semua pengakuan cinta itu abadi. Ada tanda-tanda dan bukti cinta yang harus diwujudkan hingga bisa diketahui manakah sebenarnya cinta yang sejati dan mana yang hanya sekedar cinta palsu. Demikian pula apakah cinta itu tulus dan murni ataukah sebenarnya ada keinginan lain dibalik pengakuan cinta, apalagi jika pengakuan cinta itu ditujukan kepada Allah dan Rasul-Nya, atau cinta karena Allah ta’ala dan benci karena-Nya; tentu bukan pengakuan yang sepele dan mudah diucapkan begitu saja, tetapi disinilah ukuran iman akan ditentukan. Rasulullah SAW bersabda:
”Tidaklah seorang hamba beriman hingga aku menjadi orang yang lebih ia cintai daripada keluarganya, hartanya dan manusia semuanya.” (HR. Bukhori)

Allah ta’ala juga berfirman:
”Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri” 
(QS. Al-Ahzab: 6).

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam radliyallahu’anhu bahwa ia berkata: Kami bersama Nabi SAW ketika itu beliau menggandeng Umar bin al Khattab radliyallahu’anhu lalu Umar berkata kepada beliau,
”Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diriku sendiri”.

Maka Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
”Tidak ! Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan Nya, hingga aku menjadi orang yang lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri”

Maka ’Umar radliyallahu’anhu pun berkata kepada beliau, ”Sesungguhnya sekarang, Demi Allah, engkau sungguh lebih aku cintai daripada diriku sendiri”.

Maka beliau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
”Sekaranglah wahai Umar !”yakni, baru sekaranglah imanmu sempurna.

Cinta dan Benci
Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al Baihaqi)

Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Adailami)

Paling kuat tali hubungan keimanan ialah cinta karena Allah dan benci karena Allah. (HR. Athabrani)

Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli. (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Cinta berkelanjutan (diwariskan) dan benci berkelanjutan (diwariskan). (HR. Al Bukhari)

Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hambanya dalam kedudukan Allah pada dirinya. (HR. Al Hakim)

Sabtu, 17 Desember 2011

Mimpi

Kulihat Awan Membentuk Wajahmu
Desah Angin Meniupkan Namamu
Bulan Sabit Melengkungkan Senyummu
Tabur Bintang Serupa Kilau Auramu
Bagai Sungai Yang Mendamba Samudra
Kutahu Pasti Kemana Kan Ku Bermuara
Smoga Ada Waktu
Kupercaya Alam Pun Berbahasa
Ada Makna Dibalik Semua Pertanda
Lihatlah...
Hujan Turun Membasahi
Seolah Turun Air Mata

Kesempatan

Orang yang mengindahkan hari seperti hari setelah hujan
Timbul pelangi yang penuh warna, .
Tampak senyummu seindah pelangi penuh makna 
Ruang menjadi seperti taman bunga di musim semi
Masih sama indahnya dengan hari itu,
Embun dan keceriaan berpadu dalam suatu waktu
Waktu yang penuh kesempatan untuk menyapamu dan melihatmu
Mata yang bening, indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya
Pesonamu penuhi langit mimpi dalam keajaiban
Aku terbang menembus arti sebuah pertemuan
Saat itu aku sesuka hati bergurau dengan senyum dan salammu
Terus hingga aku berani menyelami dalamnya hatimu
Seperti samudra biru, dalam dan beriak
Tak menyurutkan hatiku yang selalu mengagumimu
Kamu yang indah dalam sujudku







Kamis, 30 Juni 2011

ABOUT ELIJAH WOOD


Elijah Jordan Wood
Laki-Laki
Cedar Rapids, Iowa, U.S., 28 Januari 1981

Elijah Jordan Wood adalah seorang aktor asal Amerika yang membuat debut filmnya sebagai peran pembantu dalam kecil dalam BACK TO THE FUTURE PART II (1989). Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang memulai karir sebagai model bayaran. Dia juga sempat muncul dalam video Paula Abdul, sampai akhirnya wajahnya mulai dilirik oleh beberapa produser.

Elijah mulai menapaki karir dalam peran yang lebih besar sejak usia 9 tahun. Sejak saat itu dia mulai diakui sebagai artis cilik yang cukup berpotensi. Elijah Wood terkenal karena perannya sebagai Frodo Baggins dalam trilogi THE LORD OF THE RINGS, yang merupakan film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya J.R.R Tolkien. Sejak itu, karirnya melonjak dengan berbagai peran yang bervariasi dalam film-film berjudul BOBBY, ETERNAL SUNSHINE OF THE SPOTLESS MIND, SIN CITY, GREEN STREET dan EVERYTHING IS ILLUMINATED.

Elijah membintangi film DAY ZERO (2007), dan mampu menyuarakan karakter utama dengan apik yaitu, Mumble, dalam film animasi yang pemenang penghargaan berjudul HAPPY FEET. Ia memainkan peran sebagai turis Amerika yang berubah jadi vampir di PARIS, JE T'AIME. Pada tahun 2005, dia mulai mendirikan label rekamannya sendiri, Simian Records. Setelah itu, dia berhasil dalam sebuah film berjudul THE PASSENGER.

Pada tahun 2006, ia menjadi aktor pengisi suara yang terkenal dalam video game dan segera saja dia menjadi ikon video game SPYRO THE DRAGON. Pada tahun 2008, ia menjadi orang pertama yang menyeberangi Victoria Falls dengan seutas tali dalam perannya di pertunjukan Jack Osbourne yang bertajuk ADRENALIN JUNKIE.

Rabu, 29 Juni 2011

ABOUT THE LORD OF THE RINGS


The Lord of the Rings adalah novel kisah fantasi epik karangan J. R. R. Tolkien. Diterbitkan dalam tiga jilid pada tahun 1954 dan 1955, masing-masing jilid terdiri dari dua buku. Jilid pertama diberi judul The Fellowship of the Ring, jilid kedua The Two Towers dan jilid ketiga The Return of the King. Kisah ini ditulis dari tahun 1937 sampai 1949 dan menjadi salah satu karya sastra abad ke-20 yang paling populer dan diterjemahkan ke dalam 38 bahasa. The Lord of the Rings telah difilmkan tiga kali, yang pertama sebagai film animasi oleh Ralph Bakshi pada tahun 1978 (sebagai bagian pertama dari dua film yang mulanya direncanakan), yang kedua pada tahun 1980 sebagai acara televisi. Karya ketiga, trilogi film The Lord of the Rings oleh sutradara Peter Jackson yang dirilis pada tahun 2001, 2002, dan 2003, memenangkan beberapa Academy Awards dan memperbaharui minat publik dalam trilogi ini dan karya Tolkien lainnya.

Sinopsis

Cerita dimulai ketika Bilbo Baggins berangkat meninggalkan Shire dan mewariskan hartanya ke pewarisnya, Frodo. Gandalf, seorang teman Bilbo, menasehati Frodo untuk berhati-hati dengan cincin yang menjadi salah satu warisan Bilbo. Tujuh belas tahun kemudian berlalu, dan Gandalf menyuruh Frodo untuk membawa cincin itu keluar dari Shire karena dewa kegelapan Sauron sedang mencari-cari cincin tersebut. Frodo, Samwise Gamgee dan Peregrin Took (atau Pippin) berangkat dan mereka bertemu dengan Ring-wraiths dalam perjalanan mereka. Setelah sampai di Brandyhall, mereka bertemu dengan Meriadoc Brandybuck (atau Merry) dan keempatnya mulai perjalanan mereka menuju Bree. Mereka hampir dibunuh Barrow-wights jika Tom Bombadil tidak menolong mereka.

Ketika mereka sampai di Bree, mereka bertemu dengan seseorang misterius yang dipanggil dengan nama Strider. Sebuah surat dari Gandalf diberikan kepada Frodo, memberitahu bahwa Strider adalah teman Gandalf. Dalam surat itu, Frodo juga disuruh untuk pergi ke Rivendell. Strider menawarkan bantuannya kepada Frodo dan mereka pun menerimanya. Kelima tokoh ini pun akhirnya sampai di Rivendell, tetapi Frodo sempat ditusuk oleh pisau Morgul yang sangat mematikan.

Setelah Frodo disembuhkan oleh Elrond, sang penguasa Rivendell, sebuah rapat diadakan. Rapat itu menceritakan sejarah cincin dan mereka memutuskan untuk menghancurkan Cincin dengan cara membuang Cincin itu ke Orodruin (atau Mount Doom) yang berada di Mordor. Sebuah grup yang beranggotakan Frodo, Sam, Merry, Pippin, Gandalf, Aragorn, Boromir, Legolas dan Gimli dibentuk.

Grup ini melewatkan banyak bahaya. Gandalf jatuh ke dalam kegelapan ketika para pembawa cincin berada di dalam Moria. Boromir meninggal dibunuh sekelompok Orc yang bersenjatakan panah. Merry dan Pippin pun diculik para Orc dan Frodo dan Sam pergi berdua ke Mount Doom.

Aragorn, Legolas dan Gimli, sebagai sisa Pembawa Cincin, memutuskan untuk menyelamatkan Merry dan Pippin. Mereka menyebut diri mereka sebagai Tiga Pemburu (The Three Hunters) dan mengejar para Orc sampai ke Hutan Fangorn. Tiga Pemburu bertemu dengan pasukan Rohan yang telah membunuh para Orc yang telah menculik Merry dan Pippin.

Di Hutan Fangorn, Tiga Pemburu bertemu dengan Gandalf, yang ternyata hidup kembali. Gandalf menyuruh mereka semua untuk pergi ke Rohan dan membantu pasukan Rohan. Pada saat yang sama, Merry dan Pippin yang sudah berada di dalam Hutan Fangorn, pergi ke Isengard bersama para Ent yang ingin membalas dendam mereka terhadap Saruman, penghuni menara Orthanc di Isengard.

Gandalf, Aragorn, Legolas dan Gimli berperang dalam Pertempuran Helm's Deep bersama para Rohirrim dan mereka menang. Setelah menang, mereka pergi ke Isengard dan bertemu dengan Merry dan Pippin. Pada saat ini, Frodo sedang berjalan menuju Mordor dan bertemu dengan Faramir, adik dari Boromir dan anak bungsu Denethor. Faramir memberikan Frodo makanan dan Frodo pun melanjutkan perjalanannya.

Karakter

* Frodo Baggins, seorang Hobbit yang diwariskan Cincin dari pamannya
* Samwise Gamgee, seorang Hobbit yang bekerja sebagai tukang kebun Frodo
* Meriadoc Brandybuck (disebut juga Merry), saudara sepupu Frodo
* Peregrin Took (disebut juga Pippin), saudara sepupu Frodo
* Gandalf, seorang Maia yang menjelma sebagai Wizard untuk membantu penduduk Middle-Earth
* Aragorn, keturununan Isildur dan pewaris tahta Kerajaan Gondor dan Arnor
* Legolas, Pangeran Elf Mirkwood yang diutus Elrond untuk mewakili para Elves
* Gimli, anak dari Glóin. Ia diutus Elrond untuk mewakili para Dwarves
* Boromir, anak tertua dari Denethor dan Kapten Menara Putih

Sabtu, 16 April 2011

Travelling Pada Ibu Hamil

Kebutuhan Travelling Pada Ibu Hamil
  • Pada trimester pertama (0 – 14 minggu), banyak ibu hamil lebih memilih tidak berpergian disebabkan rasa mual dan lelah yang sangat terasa pada tahap ini. Namun jika ibu hamil merasa tidak terganggu dengan keadaan demikian, ibu hamil dapat berpergian dengan aman dan nyaman. Trimester pertama merupakan waktu yang sangat sensitive karena rawan terjadi keguguran dan kehamilan diluar kandungan.
  • Pada trimester kedua (14 – 28 minggu), sepertinya merupakan waktu yang ideal untuk berpergian karena rasa mual, kelelahan sudah berkurang dan resiko terjadinya kelahiran premature masih cukup lama dapat terjadi, Dan masih harus berhati-hati.
  • Pada trimester ketiga (29 – 40 minggu) resiko yang paling dipikirkan dari berpergian adalah terjadinya kelahiran premature. Dan jika tetap ingin berpergian sebaiknya mengkonsultasikannya hal tersebut pada dokter kandungan. Mengenai kendaraan apa yang dapat digunakan untuk traveling seperti mobil, kereta api, pesawat terbang. Bepergian dengan pesawat terbang saat hamil itu aman pada perempuan dengan kehamilan tanpa komplikasi apapun dapat naik pesawat terbang, namun hal itu akan meningkatkan resiko pembekuan pembuluh darah vena (deep vein thrombosis/DVT) maka sebelum berangkat perlu mengkonsultasikan pada dokter kandungan. Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu.
  • Dianjurkan untuk tidak terbang sebelum kandungan berusia 12 minggu atau 15- 28 minggu karena pada saat ini resiko keguguran paling rendah. Ketika risiko melahirkan semakin besar, pihak penerbangan akan meminta surat dokter yang menyatakan bahwa ibu hamil layak bepergian dan mengonfirmasikan tanggal perkiraan persalinannya. Walaupun berpergian dengan pesawat terbang menyebabkan rasa cemas, peneliltian pada sebagian ibu hamil menunjukkan bahwa berpergian dengan pesawat terbang akan aman.
  • Sebagian besar maskapai penerbangan akan melarang ibu hamil untuk terbang pada saat hamil, bukan karena berbahaya bagi janin tetapi untuk menghindari persalinan di pesawat. Perlu diketahui beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 34 minggu dan mengharuskan adanya surat dokter untuk usia kandungan 28 – 36 minggu. Setiap maskapai memiliki aturan sendiri maka amat penting untuk menyampaikan pada agen travel saat membeli tiket bahwa ibu hamil sedang mengandung dan cek apakah ibu hamil masih diijinkan terbang. Jika ibu hamil memesan tiket melalui internet, ceklah di website maskapai tersebut. Penerbangan terjadwal biasanya mengijinkan perempuan hamil hingga usia kandungan sekitar 34 minggu untuk terbang. Jika ibu hamil bepergian dalam suatu paket liburan biasanya tidak selalu jelas pesawat apa yang digunakan. Ibu hamil perlu mendiskusikan kehamilannya dengan agen yang mengatur liburan tersebut sehingga mereka bisa menginformasikan tentang maskapai yang digunakan dan peraturan-peraturannya.
  • Sebelum take-off hubungi maskapai pernerbangan sebelumnya untuk memesan kursi yang di inginkan, kalau bisa tepat di bulkhead, sebuah ruang dimana terdapat partisi yang memisahkan kelas bisnis dan ekonomi, pokoknya ruang yang cukup lebar untuk kaki.
  • Saat check in datang lebih awal karena akan bersaing dengan keluarga-keluarga yang membawa anak kecil yang juga menginginkan tempat duduk yang sudah dipesan di daerah bulkhead, jelaskan bahwa ada penumpang yang sedang hamil dan tanya apakah ada peluang untuk upgrade atau diberi tempat duduk yang sampingnya kosong. Jika uang bukan masalah, solusi terbaik untuk sakit punggung dan kaki yang lelah adalah duduk di kelas bisnis. Untuk alternatif, banyak perusahaan penerbangan menawarkan ruang ekstra untuk kaki namun dengan harga ekstra pula. Gunakan legroom report (panduan untuk merubah posisi kursi Anda selama dalam pesawat).
  • Saat berada di udara gunakan kaus kaki khusus untuk mencegah DVT.
  • Gunakan sandal pijat atau sepatu dengan sabuk yang bisa disesuaikan bila kaki ibu hamil mulai bengkak. Bangkit dan berjalanlah di seputar kabin setiap dua jam. Bawalah tutup mata dan ear plugs serta pakailah pakaian yang nyaman. Beristirahatlah sebanyak mungkin.
  • Perempuan hamil amat rentan mengalami dehidrasi, jadi bawalah sepaket buah-buahan segar bervitamin semacam anggur, plum, jeruk atau aprikot kering. Anda wajib membawa air putih setidaknya dua liter. Hindari teh dan kopi, yang mungkin akan meningkatkan resiko DVT.
  • Memperbanyak makan camilan. Gunakan hanya kosmetik berbahan alami. Janin yang sedang tumbuh akan menyerap apapun yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil. Perempuan hamil lebih mudah mengalami travel sickness dan memakai wrist bands mungkin ada gunanya.
  • Sepanjang liburan bawalah fotokopi catatan medis dan polis asuransi, juga daftar nama yang dapat dihubungi sekiranya ada keadaan darurat. Buatlah daftar lokasi rumah sakit lokal.
  • Pada kulit ibu hamil lebih sensitive, maka gunakan sunscreen yang lebih tebal dari biasanya. Hindari menyelam dan olahraga air saat hamil.


Kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil saat travelling
Beberapa hal yang perlu diwaspadai saat ibu hamil ingin pergi travelling:

  • infeksi saluran urin dan penggumpalan darah di kaki. Jika ibu hamil duduk dalam waktu lama dan menahan rasa ingin buang air kecil, maka infeksi saluran urin bisa terjadi. Kurangi kemungkinan terjadinya hal tersebut dengan banyak berjalan serta persering buang air kecil setiap jam. Ini penting untuk dilakukan dengan kendaraan apa pun jika ingin berpergian, baik mobil, bus, kereta, atau pun pesawat. Berkendara dengan motor dalam jarak jauh sangat tidak disarankan, meski ada beberapa ibu yang nekat melakukan hal ini.
  • Penggumpalan darah di daerah kaki, ini adalah salah satu kejadian yang paling umum terjadi. Kondisi kehamilan memang membuat tekanan darah di kaki lebih banyak dan penggumpalan pun riskan terjadi. Yang membahayakan dari penggumpalan darah pada pembuluh darah di kaki adalah karena gumpalan tersebut bisa berkelana ke paru-paru dan mengakibatkan masalah di paru-paru. Tentunya, hal tersebut tidak ingin terjadi. Solusi simpelnya adalah berdiri dan banyak berjalan kaki. Rentangkan kaki dan latih otot kaki agar darah berjalan lancar.
  1. Jangan terlalu lama dan melelahkan
  2. Berpergian dengan pesawat udara boleh, tidak ada bahaya hipoksia dan tekanan oksigen    yang cukup dalam pesawat udara.
  3. DVT (deep vein thrombosis) pembekuan pembuluh darah vena pada ibu hamil dengan komplikasi.
  4. Resiko terjadinya kelahiran premature.
  5. Persalinan di pesawat jika usia kandungan lebih dari 34 minggu.


Travelling menggunakan Transportasi yang aman
  • Dengan Mobil

Kasiedikmaslantas Polda Warsinem, dalam suatu acara coaching clinic sempat mengatakan bahwa menggunakan sabuk keselamatan pada ibu hamil adalah keharusan. "Talinya tinggal disampirkan di bawah perut agar tidak menekan kandungan" keteranganya. Studi menyatakan, selalu lebih aman untuk ibu hamil mengenakan sabuk pengaman saat kecelakaan terjadi. Jika saja terjadi kecelakaan, meski kecil, lebih baik periksakan kandungan wanita hamil untuk memastikan tidak ada yang terluka atau terganggu. Di perjalanan, upayakan untuk berhenti setiap beberapa jam sekali untuk ke kamar mandi dan meregangkan kaki.
  • Dengan Pesawat

Pilih perjalanan yang menggunakan pesawat komersil dengan kabin yang pressurized, jangan pilih perjalanan dengan pesawat perintis. Ada beberapa daerah di Indonesia yang masih harus menggunakan pesawat kecil, yang jendelanya masih harus dibuka manual agar ada udara masuk (non-pressurized). Selama perjalanan, minum banyak air dan berjalan kaki di sekitar lorong setiap beberapa jam sekali untuk menghindari pembekuan darah pada kaki supaya tidak bengkak. Banyak perusahaan penerbangan akan meminta catatan kesehatan dari dokter untuk bisa mengizinkan ibu hamil menggunakan jasa penerbangan mereka jika usia kandungannya lebih dari 32 minggu. Kekhawatiran mereka adalah jika ibu hamil harus melahirkan di pesawat. Menjelang bulan-bulan terakhir masa kehamilan, dokter tidak akan mengizinkan ibu hamil untuk melakukan perjalanan dan berada dekat rumah senantiasa. Komplikasi bisa terjadi dalam waktu-waktu yang dekat dengan masa kelahiran. Dokter atau bidan akan meminta ibu hamil untuk sering mengecek kehamilan, biasanya 1-2 kali seminggu.

Kamis, 31 Maret 2011

AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

IUD

Pengertian
IUD (Intra Uterin Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.


a. Lippes-Loop
b. Saf-T-Coil
c. Dana-Super
d. Copper-T (Gyne-T)
e. Copper-7 (Gravigard)
f. Multiload
g. Progesterone IUD





Jenis – jenis IUD

Menurut bentuknya IUD dibagi menjadi:
    • Bentuk terbuka (open device), misalnya Lippes Loop,Cupper-T, Cupper-7,Margulies, Spring Coil, Multiload, Nova-T, dan lain-lain.
    • Bentuk tertutup (closed device), misalnya Ota Ring, Antigon, Grafenberg ring,Hall-stone ring, dan lain-lain.
Menurut tambahan obat atau metal IUD dibagi menjadi:

    • Medicated IUD, misalnya Cupper-T-200, Cupper-T-220, Cupper-T-300, Cupper-T-380A, Cupper-7, nova-T, ML-Cu 250, , ML-Cu 375, dan lain-lain.
    • Unmedicated IUD, misalnya Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon, dan lain-lain.

a. Copper-T


IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.

b. Copper-7


IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.


c. Multi Load

IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.






d. Lippes Loop


IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional adalah IUD jenis ini.


Cara Kerja IUD

  • Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.
  • Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
  • AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi.
Efektifitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun. Nova T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun. Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.

Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:

  • Usia reproduktif
  • Keadaan nulipara
  • Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
  • Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
  • Setelah melahirkan dan tidak menyusui
  • Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
  • Risiko rendah dari IMS
  • Tidak menghendaki metoda hormonal
  • Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
  • Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
  • Perokok
  • Gemuk ataupun kurus
Memasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.

Kontra indikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah

  • Belum pernah melahirkan
  • Adanya perkiraan hamil
  • Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
  • Perdarahan vagina yang tidak diketahui
  • Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
  • Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic.
  •  Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri.
  • Penyakit trofoblas yang ganas.
  • Diketahui menderita TBC pelvic.
  • Kanker alat genital
  • Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Keuntungan

Menurut Dr David Grimes dari Family Health International di Chapel Hill, Carolina Utara, seperti dikutip News yahoo, dokter sering kali melupakan manfaat IUD dalam pengobatan endometriosis. Laporan tersebut diungkapkan dalam pertemuan di The American College of Obstetricians and Gynecologist, New Orleans. David mengatakan, IUD mampu mengurangi risiko kanker endometrium hingga 40 persen. Perlindungan terhadap kanker ini setara dengan menggunakan alat kontrasepsi secara oral.

  • Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
  • IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
  • Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
  • Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
  • Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
  • Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui – tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
  • Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
  • Dapat digunakan sampai menopause
  • Tidak ada interaksi dengan obat-obat
  • Membantu mencegah kehamilan ektopik
  • Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
Kerugian

Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke dokter. Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik jika:

  • Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah.
  • Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
  • Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
  • Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
Efek Samping dan Komplikasi

  • Efek samping umum terjadi: perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit.
  • Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar)
  • Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
  • Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering berganti pasangan
  • Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu infertilitas
  • Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD
  • Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
  • Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas
  • Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan)
  • Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal.
  • Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat:

  • 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
  • 40 hari setelah melahirkan
  • Setelah terjadinya keguguran
  • Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
  • Menggantikan metode KB lainnya
Waktu Pemakai Memeriksakan Diri

  • 1 bulan pasca pemasangan
  • 3 bulan kemudian
  •  Setiap 6 bulan berikutnya
  • Bila terlambat haid 1 minggu
  • Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

Minggu, 27 Maret 2011

Kebutuhan Fisik Eliminasi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan salah satu makhluk hidup. Dikatakan sebagai makhluk hidup karena manusia memiliki cirri-ciri diantaranya: dapat bernafas, berkembangbiak, tumbuh, beradaptasi, memerlukan makan, dan megeluarkan sisa metabolisme tubuh (eliminasi). Setiap kegiatan yang dilakukan tubuh dikarenakan peranan masing-masing organ.
Membuang urine dan alvi (eliminasi) merupakan salah satu aktivitas pokok yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena apabila eliminasi tidak dilakukan setiap manusia akan menimbulkan berbagai macam gangguan seperti retensi urine, inkontinensia urine, enuresis, perubahan pola eliminasi urine, konstipasi, diare dan kembung. Selain berbagai macam yang telah disebutkan diatas akan menimbulkan dampak pada system organ lainnya seperti:
system pencernaan, ekskresi, dll. Berdasar latar belakang di atas, maka penulis membuat makalah dengan judul “ Kebutuhan Fisik Eliminasi ”.

1.2    Rumusan Masalah

1.2.1  Apa saja sistem tubuh yang berperan dalam eliminasi urine dan eliminasi alvi (buang air besar)?
1.2.2  Bagaimana proses berkemih dan proses buang air besar?
1.2.3  Apa saja faktor yang memengaruhi eliminasi urine dan defekasi (proses buang air besar)?
1.2.4  Apa saja gangguan atau masalah kebutuhan eliminasi urine dan eliminasi alvi?
1.2.5  Apa saja tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine dan eliminasi alvi?

1.3    Tujuan

1.3.1                 Mengetahui prinsip pemenuhan kebutuhan eliminasi.
1.3.2                 Mengetahui organ-organ yang berperan dalam eliminasi
1.3.3                 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi eliminasi
1.3.4                 Mengetahui gangguan/masalah kebutuhan eliminasi urine
1.3.5                 Mengetahui tindakan mengatasi masalah eliminasi urine

1.4    Manfaat

1.4.1                 Mahasiswa dapat mengetahui tentang kebutuhan eliminasi
1.4.2                 Penulis dapat menerapkan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dan mengembangkan pada penilaian secara ilmiah.
1.4.3                 Memberikan tambahan sumber kepustakaan dan pengetahuan mengenai kebutuhan eliminasi, organ-organ yang berperan dalam eliminasi, penyakit dan gangguan-gangguan dalam eliminasi
1.4.4                 Mendapatkan pengalaman yang nyata serta dapat menerapkan apa yang telah didapatkan dalam perkuliahan dengan kasus yang nyata dalam memberikan penjelasan mengenai kebutuhan eliminasi, penyakit dan gangguan-gangguan dalam eliminasi.








BAB II
PEMBAHASAN

1.1  Pengertian Eliminasi
Eliminasi adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).
1.2  Kebutuhan eliminasi urine
Organ yang berperan dalam Eliminasi Urine
a. Ginjal
Merupakan organ retropenitoneal (di belakang selaput perut) yang terdiri atas ginjal sebelah kanan dan kiri tulang punggung. Ginjal berperan sebagi pengatur komposisi dan volume cairan dalam tubuh.
b. Kandung kemih (bladder, buli-buli)
Merupakan sebuah kantung yang terdiri atas otot halus yang berfungsi sebagai penampung air seni (urine).
c. Uretra
Merupakan organ yang berfungsi untuk menyalurkan urine ke bagian luar.

2.3  Proses Berkemih
Urine normal adalah pengeluaran cairan yang prosesnya tergantung pada fungsi organ-organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder dan uretra.
Berkemih merupakan proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih). Vesika urinaria dapat menimbulkan rangsangan saraf bila urinaria berisi ± 250-450 cc (pada orang dewasa) dan 200-250 cc (pada anak-anak).
Ginjal memindahkan air dari darah berbentuk urine. Ureter mengalirkan urine ke bladder. Dalam bladder urine ditampung sampai mencapai batas tertentu. Kemudian dikeluarkan melalui uretra.
Komposisi urine :
a. Air (96%)
b. Larutan (4%)
Larutan Organik: Urea, ammonia, keratin, dan asam urat
Larutan Anorganik: Natrium (sodium), klorida, kalium (potasium), sufat, magnesium, fosfor. Natrium klorida merupakan garam anorganik yang paling banyak.

2.4  Faktor yang Memengaruhi Eliminasi Urine

a.             Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mem
pengaruhi output urine (jumlah urine). Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk. selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.
b.            Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal u
ntuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine.
c.             Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet.
d.            Stres psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.
e.             Tingkat aktivitas
Eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika urinearia yang baik untuk fungsi sphincter. Kemampuan tonus otot di dapatkan dengan beraktivitas. Hilangnya tonus otot vesika urinearia
juga dapat menyebabkan.
f.             Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia
.
g.            Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi produksi urine, seperti diabetes mellitus.
h.            Sosiokultural
Budaya dapat memegaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, seperti adanya kultur pada pada masyarakat tertentu yang melarang untuk buang air kecil di tempat tertentu.
i.              Kebiasaan seseorang
Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemh di toilet, biasanya mengalami kesulitan untuk berkemih dengan melalui urineal/pot urine bila dalam keadaan sakit.
j.              Tonus otot
Tonus otot yang berperan penting dlam membantu proses berkemih adalah otot kandung kemih, otot abdomen, dan pelvis. Ketiganya sangat berperan dalam kontraksi sebagai pengontrolan pengeluaran urine
.
k.            Pembedahan
Pembedahan berefek menurunkan filtrasi glomerulus sebagai dampak dari pemberian obat anestesi sehingga menyebabkan penurunan jumlah produksi urine.
l.              Pengobatan
Pemberian tindakan pengobatan dapat berdampak pada terjadinya peningkatan atau penurunan proses perkemihan.
m.          Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik ini juga dapat memengaruhi kebutuhan eliminasi urine, khususnya prosedur-prosedur yang berhubungan dengan tindakan pemeriksaan saluran kemih seperti intra venus pyelogram (IVP).


2.5  Gangguan/Masalah-masalah eliminasi urine
a.          Retensi
Adanya penumpukan urine didalam kandung kemih dan ketidak sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri. Menyebabkan distensi kandung kemih. Normal urine berada di kandung kemih 250 – 450 ml. Dalam keadaan distensi, kandung kemih dapat menampung urine sebanyak 3000 – 4000 ml urine.

Tanda-tanda klinis retensi
·         Ketidaknyamanan daerah pubis.
·         Distensi kandung kemih
·         Ketidak sanggupan unutk berkemih.
·         Sering berkeih dalam kandung kemih yang sedikit (25 – 50 ml)
·         Ketidak seimbangan jumlah urine yang dikelurakan dengan intakenya.
·         Meningkatnya keresahan dan keinginan berkemih.

Penyebab
·         Operasi pada daerah abdomen bawah, pelviks, kandung kemih, urethra.
·         Pembesaran kelenjar prostat
·         Strukture urethra.
·         Trauma sumsum tulang belakang.

b.      Inkontinensi urine
Ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih. Jika kandung kemih dikosongkan secara total selama inkontinensi inkontinensi komplit. Jika kandung kemih tidak secara total dikosongkan selama inkontinensia inkontinensi sebagian
Penyebab Inkontinensi
·           Proses ketuaan
·           Pembesaran kelenjar prostat
·           Spasme kandung kemih
·           Menurunnya kesadaran
·           Menggunakan obat narkotik sedative
Jenis inkontinensi yang dapat dibedakan :
·            Total inkontinensi
Adalah kelanjutan dan tidak dapat diprediksikan keluarnya urine. Penyebabnya biasanya adalah injury sfinter eksternal pada laki-laki, injury otot perinela atau adanya fistula antara kandung kemih dan vagina pada wanita dan kongenital atau kelainan neurologis.
·            Stress inkontinensi
Ketidaksanggupan mengontrol keluarnya urine pada waktu tekanan abdomen meningkat contohnya batuk, tertawa karena ketidaksanggupan sfingter eksternal menutup.
·            Urge inkontinensi
Terjadi pada waktu kebutuhan berkemih yang baik, tetapi tidak dapat ketoilet tepat pada waktunya. Disebabkan infeksi saluran kemih bagian bawah atau spasme kandung kemih.
·            Fungisonal inkontinensi
Adalah involunter yang tidak dapat diprediksi keluarnya urine. Biasa didefinisikan sebagai inkontinensi persists karena secara fisik dan mental mengalami gangguan atau beberapa faktor lingkungan dalam persiapan untuk buang air kecil di kamar mandi.
·            Refleks inkontinensi
Adalah involunter keluarnya urine yang diprediksi intervalnya ketika ada reaksi volume kandung kemih penuh. Klien tidak dapat merasakan pengosongan kandung kemihnya penuh.
c.    Enuresis
·         Sering terjadi pada anak-anak
·         Umumnya terjadi pada malam hari nocturnal enuresis
·         Dapat terjadi satu kali atau lebih dalam semalam.
Penyebab Enuresis
·         Kapasitas kandung kemih lebih besar dari normalnya.
·         Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi dari keinginan berkemih tidak diketahui, yang mengakibatkan terlambatnya bagun tidur untuk kekamar mandi.
·         Kandung kemih irritable dan seterusnya tidak dapat menampung urine dalam jumlah besar.
·         Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya persaingan dengan saudara kandung, cekcok dengan orang tua). Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatasi kebiasaannya tanpa dibantu untuk mendidiknya.
·         Infeksi saluran kemih atau perubahan fisik atau neurologi sistem perkemihan.
·         Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral atau makanan pemedas
·         Anak yang takut jalan pada gang gelap untuk kekamar mandi.


Perubahan pola eliminasi urine
·         Frekuensi
Normal, meningkatnya frekuensi berkemih, karena meningkatnya cairan. Frekuensi tinggi tanpa suatu tekanan intake cairan dapat diakibatkan karena cystitis. Frekuensi tinggi pada orang stress dan orang hamil. Canture / nokturia meningkatnya frekuensi berkemih pada malam hari, tetapi ini tidak akibat meningkatnya intake cairan
·         Urgency
Adalah perasaan seseorang untuk berkemih. Sering seseorang tergesa-gesa ke toilet takut mengalami inkontinensi jika tidak berkemih. Pada umumnya anak kecil masih buruk kemampuan mengontrol sfingter eksternal.
·         Dysuria
Adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih. Dapat terjadi karena : striktura urethra, infeksi perkemihan, trauma pada kandung kemih dan urethra.
·         Polyuria
Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, seperti 2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan. Dapat terjadi karena : DM, defisiensi ADH, penyakit ginjal kronik. Tanda-tanda lain adalah : polydipsi, dehidrasi dan hilangnya berat badan.
·         Urinari suppresi
Adalah berhenti mendadak produksi urine. Secara normnal urine diproduksi oleh ginjal secara terus menerus pada kecepatan 60 – 120 ml/jam (720 – 1440 ml/hari) dewasa. Keadaan dimana ginjal tidak memproduksi urine kurang dari 100 ml/hari disanuria. Produksi urine abnormal dalam jumlah sedikit oleh ginjal disebut oliguria misalnya 100 – 500 ml/hari. Penyebab anuria dan oliguria : penyakit ginjal, kegagalan jantung, luka bakar dan shock.
2.6   Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Urine
a. Pengumpulan Urine untuk Bahan Pemeriksaan
Cara pengambilan urine antara lain:
·         Pengambilan urine byasa
Merupakan pengambilan urine dengan mengeluarkan urine secara byasa, yaitu buang air kecil. Byasanya digunakan untuk pemeriksaan kadar gula dalam urine, pemeriksaan kehamilan. Dll.
·         Pengambilan urine steril
Merupakan pengambilan urine dengan menggunakan alat steril. Dilakukan dengan katerisasiatau fungsi supra pubis yang bertujuan mengetahui adanya infeksi pada uretra, ginjal, atau saluran kemih lainnya.
·         Pengambilanurine selama 24 jam
Merupakan pengambilan urine yang di kumpulkan dalam waktu 24 jam. Bertujuan untuk mengetahui jumlah urine selama 24 jamdan mengukur berat jenis, asupan dan output, serta mengetahui fungsi ginjal.
Persiapan alat dan bahan
1.      Botol penampung beserta penutup
2.      Etiket khusus
Prosedur kerja ( untuk pasien mampu buang air kecil sendiri )
1.      Cuci tangan
2.      Memberitahu tindakan yang akan di lakukan pada pasien
3.      Untuk pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri, maka bantu untuk buang air kecil kemudian tamping dalam botol.
4.      Bagi pasien yang mampu untuk buang air kecil sendiri, maka anjurkan pasien untuk buang air kecil dan birkan urine yang pertama keluar dahulu, kemudian anjurkan menampung urine kedalam botol.
5.      Catat nama pasien, dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan.
6.      Cuci tangan

b.  Menolong Buang Air Kecil dengan Menggunakan Urineal
Hal ini dilakukan untuk menampung urine dan mengetahui kelainan dari urine ( warna dan jumlah )

Persiapan alat dan bahan
1.   Urineal
2.   Pengalas
3.   Tisu
Prosedur kerja:
1.   Cuci tangan
2.   Memberitahu tindakan yang akan dilakukan pada pasien
3.   Pasang pengalas pada glutea
4.   Lepas pakaian bawah pasien
5.   Pasang urineal di bawah glutea/ pinggul atau di antara kedua paha.
6.   Anjurkan pasien untuk berkemih
7.   Merapikan alat
8.   Cuci tangan
9.   Menmdokumentasikan tindakan yang dilakukan. Catat warna, dan jumlah produksi urine.

c. Melakukan kateterisasi
Katerisasi merupakan tindakan memasukkan kateter kedalam kandung kemih melalui uretra untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi, sebagai pengambilan bahan pemeriksaan. Dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 2 type yaitu intermittent dan indwelling

Indikasi
Tipe Intermitent
1.   Tidak mampu berkemih 8-12 jam setelah operasi
2.   Retensi akut setelah trauma uretra
3.   Tidak mampu berrkemih akibat obat sedative atau analgesic
4.   Cedera tulang belakang
5.   Degenerasi neoromuskular secara progresif
6.   Untuk mengeluarkan urine residual

Tipe Indwelling
1.   Obstruksi aliran urine
2.   Post op uretra dan struktur disekitarnya
3.   Obstruksi uretra
4.   Inkontinensia dan disorientasi berat


Persiapan alat dan bahan
1.   Sarung tangan steril
2.   Kateter steril
3.   Duk steril
4.   Minyak pelumas/jelly
5.   Larutan pembersih antiseptic ( kapas sublimat )
6.   Spuit yang berisi cairan
7.   Perlak dan alasnya
8.   Pinset anatomi
9.   Bengkok
10.  Urineal bag
11.  Sampiran



Prosedur Kerja
1.      Cuci tangan
2.      Memberitahu tindakan yang akan dilakukan pada pasien
3.      Atur ruangan
4.      Pasang perlak
5.      Gunakan sarung tangan steril
6.      Pasang duk steril
7.      Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dari atas kebawah
8.      Buka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri. Bersihkan bagian dalam
9.      Kateter diberi minyak pelumas/jelli pada ujungnya, lalu asupan pelan-pelan sambil anjurkan untuk tarik napas.
10.  Setelah selesai, isi balon dengan cairan akuades dengan menggunakan spuit bila dipasang permanen
11.  Sambung kateter dengan urineal bag dan fiksasi kea rah samping
12.  Merapikan alat
13.  Cuci tangan

2.7     Kebutuhan eliminasi alvi ( Buang air besar )
Sistem tubuh berperan dalam proses eliminasi alvi (buang air besar) adalah sistem gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus besar.
2.8 Proses Buang Air Besar (Defekasi)
adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.
2.9  Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
a.       Konstipasi
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.
b.      Diare
Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah
c.       Inkontinesia usus
Inkontinesia usus merupakan keadaan individu yang mengalami perubahan kebiasaan dari proses defekasi normal, sehingga mengalami proses pengeluaran feses tidak disadari. Hal ini juga disebut sebagai inkontinensia alvi yang merupakan hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas melalui sphincter akibat kerusakan sphincter.
d.      Kembung
Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus
e.       Hemorroid
Hemorrhoid merupakan keadaan terjadinya pelebaran vena di daerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah anus yang dapat disebabkan karena konstipasi, peregangan saat defekasi dan lain-lain
f.       Fecal Impaction
Fecal impaction merupakann massa feses karena dilipatan rektum yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi materi feses yang berkepanjangan. Penyebab fecal impaction adalah asupan kurang, aktivitas kurang, diet rendah serat, dan kelemahan tonus otot.


2.10 Faktor yang Memengaruhi Proses Defekasi
a. Usia
Setiap tahap perkembangan/usia memiliki kemampuan mengontrol proses defekasi yang berbeda.
b. Diet
Diet, pola atau jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi proses defekasi. Makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya
.
c. Asupan cairan
Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.
d. Aktivitas
Aktivitas dapat memengaruhi proses defekasi karena melalui aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma dapat membantu kelancaran proses defekasi
e. Pengobatan
Pengobatan juga dapat memengaruhinya proses defekasi, seperti penggunaan laksantif, atau antasida yang terlalu sering.

f. Gaya hidup
Kebiasaan atau gaya hidup dapat memengaruhi proses defekasi. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan buang air besar di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air besar di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.
h. Penyakit
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses defekasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya
.
i. Nyeri
Adanya nyeri dapat memengaruhi kemampuan / keinginan untuk defekasi seperti nyeri pada kasus hemorrhoid atau episiotomi
j. Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.

2.11 Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Alvi (Buang Air Besar)
a.  Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan
b. Membantu pasien buang air besar dengan pispot
c. Memberikan huknah rendah
d. Memberikan huknah tinggi
e. Memberikan gliserin
f. Mengeluarkan feses dengan jari



















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar). Organ yang berperan dalam eliminasi urine adalah: ginjal, kandung kemih dan uretra. Dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi urine terjadi proses berkemih. Berkemih merupakan proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih). Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urine adalah diet, asupan, respon keinginan awal untuk berkemih kebiasaan seseorang dan stress psikologi. Gangguan kebutuhan eliminasi urine adalah retensi urine, inkontinensia urine dan enuresis. Dan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pengumpulan urine untuk bahan pemeriksaan, buang air kecil dengan urineal dan melakukan katerisasi. Sedangkan system tubuh yang berperan dalam proses eliminasi alvi atau buang air besar adalah system gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus besar. Dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi terjadi proses defekasi. Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi alvi antara lain: usia, diet, asupan cairan, aktifitas, gaya hidup dan penyakit. Gangguan eliminasi alvi adalah konstipasi, diare, kembung dan hemorrhoid. Tindakan untuk mengatasinya adalah menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan, membantu pasien buang air besar dengan pispot dan memberikan gliserin.